Palu – Pembangunan jaringan irigasi tersier oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu melalui unit Operasi dan Pemeliharaan II terus menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan hasil Monitoring dan evaluasi dari Kepala Subdirektorat Operasi dan Pemeliharaan, Laode Muhammad Bakti beserta jajaran, hingga Oktober 2025 pekerjaan fisik telah mencapai 53 persen, sementara realisasi keuangannya berada di angka 41,8 persen. Meski kondisi infrastruktur belum secara resmi diairi, akan tetapi telah dilakukan beberapa kali uji fungsi untuk memastikan sistem irigasi berjalan efisien sesuai dengan perhitungan teknis yang telah direncanakan.

Laode Muhammad Bakti menjelaskan bahwa seluruh kegiatan harus dijalankan dengan prinsip tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran. Menurutnya, penggunaan anggaran sudah cukup efisien karena hasil pekerjaan melebihi target awal, baik dari sisi panjang saluran yang dibangun maupun luas lahan yang akan mendapat aliran air. Tim di lapangan tetap berupaya agar pekerjaan berjalan maksimal dan manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat, terutama petani.

Program rehabilitasi jaringan irigasi ini diharapkan bisa menghidupkan kembali lahan pertanian yang sebelumnya rusak akibat bencana gempa bumi dan likuifaksi tahun 2018. Setelah seluruh tahap uji coba dan penyesuaian selesai, jaringan irigasi ini diharapkan dapat berfungsi penuh untuk meningkatkan intensitas tanam petani dari 0% ke 300% dan mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Daerah Irigasi Gumbasa Kabupaten Sigi tersebut.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#SetahunBerdampak
#IrigasiUntukSwasembadaPangan